Minggu, 31 Maret 2013

Mbak Ririe kecopetan lagi


KECOPETAN


Terinspirasi dengan  tulisannya Mbak Ririe Khayan dalam Kidung Kinanti yang berjudul " Kecopetan ( my lovely ) netbook" , maka  di sini saya juga ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya di Terminal Pulogadung , Jakarta Timur ketika naik mini bus jurusan Tanjung priok - Pulo gadung.

                Waktu itu, saya tiba di Terminal Pulogadung Jakarta Timur, jam 08.00 pagi. Dari Kampung Karang Duren, Kec. Tengaran, Kab. Semarang, saya naik bis dari Terminal Salatiga, saya lupa nama bisnya. Karena saya ingin pergi ke rumah teman di daerah Cakung, saya langsung naik minibus jurusan Pulogadung – T.priok.

                Di dalam bus ternyata sudah ada beberapa penumpang, sekitar 4 orang jumlahnya, duduk di kursi belakang  dan semua laki-laki tanggung. Saya langsung duduk di kursi depan mereka. Sebenarnya dalam hati saya, terbersit firasat yang gak enak, dan saya langsung pasang niat, jika terjadi hal2 yang gak di inginkan maka akan saya lawan semampu saya, waktu itu. Saya juga sudah siap dengan segala resiko hehehe


                Beberapa menit kemudian, penumpang semakin banyak. Saya perhatikan empat lajang tanggung di belakang saya malah turun. Bis pun penuh dengan penumpang. Setelah bis mulai merangkak mau keluar terminal, dari depan terdengar suara seseorang membentak “ Diam Semua “, semua penumpangpun kaget termasuk saya, rupanya yang bicara itu orang –orang yang tadinya duduk di belakang saya. Dia sedang mengambil paksa dompet penumpang yang duduk di depan. Kemudian langsung lompat keluar dan lari.

                Dalam hati, selain saya merasa kasian sama orang yang di jambret tadi, saya juga  merasa ber syukur. saya berkata,” kenapa kok nggak saya saja sedari tadi mereka kerjain, kan lebih aman, karena saya masih sendiri sementara mereka berempat “. Di situ juga langsung saya jawab : “ oooooo rupanya incaran para pencopet dan penjambret itu adalah orang –orang yang bertampang kaya, ada hasilnya “. Jadi, tampang saya tampang miskin ? .... Ya... memang miskin hehehee, atau tampang saya yang menakutkan ?..... hahahahaa

                Di jalanan,mereka juga tidak sembarangan. Mereka itu pandai membaca aura orang yang berlalu lalang.  Kok tahu ? hehehe ..... ngomong-ngomong saya dulu juga penjual asongan selama tiga tahun,mulai dari Terminal Boyolali, Ampel, Sruwen, Pom bensin Karang duren, Pos Tingkir, Terminal Salatiga, Terminal Bawen sampai Terminal Semarang, itulah daerah jualan saya. Pindah dari terminal yang satu ke terminal yang lain, dari lampu merah yang satu ke lampu merah yang lain. Bahkan, pernah suatu hari mau di copet nggak jadi karena kenal muka tak kenal nama. Setiap hari itulah yanag mereka hadapi. Mana yang kira-kira bisa di kerjain dan mana yang tidak, mereka sangat faham itu.

Ingat dengan peristiwa yang dialami Mbak Ririe, selain ikut merasakan kehilangan maka nasehat sabar , itu adalah kata2 yang bisa saya ucapkan. Berarti juga Mbak Ririe adalah memang orang kaya yang selalu di jadikan incaran bagi pencopet dan penjambret. Hati2 Mbak kalo bepergian, biar gak kena lagi.....amiin.
                

3 komentar:

  1. hmm.. analisis yg bagus.. jadi korban pencopetan itu bisa diindikasikan sebagai orang kaya ya?...

    jadi seharsunya reaksinya.. Alhamdulillah udah kecopetan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha......... gak juga lah mas, hati2 aja di jalanan, biar gak kecopetan. ngomong2 kok blog mas ichang masih kosong, kapan di isi mas...

      Hapus
  2. Terima kasiiih, InsyaAllah akan selalu berhati-hati dimanapun berada.

    baru tahu jika salah satu postingan saya diberi kesempatan tayang di sini.

    BalasHapus