Senin, 21 Januari 2013

TAHU TER UNIK SEPANJANG SEJARAH


Berangkat dari sebuah motifasi  yang pernah aku tulis dalam" kisahku “ (Jangan katakan aku tidak bisa, sebelum mencoba; dan jangan katakan aku menyerah, sebelum berusaha).
Maka, disini akan aku ceritakan kembali sebuah kisah seorang ibu-ibu.........
yang sebenarnya tidak berniat untuk menjadi seorang pengusaha,bahkan dia  ragu-ragu untuk melangkah, tapi dengan tekadnya yang kuat akhirnya dia bisa membuka sebuah usaha yang cukup lumayan, padahal dia awali dari modal yang cukup pas-pasan.
Dia adalah seorang ibu rumah tangga  yang  miskin, suaminya seorang petani yang tak punya sawah dan ladang. Dia seorang ibu rumah tangga yang tak punya keahlian, kerjanya serabutan, dimana ada orang yang membutuhkan dia sering di panggil, itupun tidak setiap hari. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya saja dia harus selalu gali lobang sana sini.
 Dia hanya merasa sedih dan pilu tatkala anak2nya sudah kelaparan tapi tak ada nasi sepiringpun di rumahnya. Yang bisa dia lakukan, kalau sudah terpaksa hanyalah mengambil isi perabotan rumah yang masih berharga berupa piring, sendok, maupun gelas, untuk di tukar  dengan beras lalu di masak. barulah mereka bisa makan. Sementara gaji dari pembantu rumah tangga yang ia lakukan masih sangat-sangat kurang, ia hanya bisa mendapatkan uang yang kurang lebihnya Rp. 50.000-70.000 seminggu, itupun kalau ada yang manggil untuk kerja.
Suaminya yang seorang petani, tapi tak punya sawah dan ladangpun juga tak bisa memberikan kontribusi yang banyak untuk kebahagiaan keluarganya. Dia juga hanya seorang buruh serabutan, jika ada yanag membutuhkan, baru ia di panggil. Dan gaji seorang buruh dan pembantu rumah tangga juga tidak seperti gaji seorang pejabat yang terkadang mereka mengadakan rapat yang  ada anggarannya  kusus buat mereka. Apalagi gaji bulanannya.
Sebenarnya , sudah ada beberapa saran agar ibu ini buka peluang usaha, berupa jualan kecil-kecilan di rumah. Tapi itulah, jika memang tidak ada jiwa dagang  dalam dirinya, beribu 2 alasan dia katakan, yang katanya tak ada modal, sudah banyak yang jualan, tak ada untungnya, mau jualan apa, dan seabrek alasan untuk menghindari dari menjadi seorang pengusaha. Dia pun masih mengandalkan kehidupan seperti semula, yaitu bergantung dengan orang yang  mau memanggilnya untuk mencuci, maupun pekerjaan rumah tangga lainya. Hal itu dia hadapi berpuluh-puluh tahun dalam kehidupan rumah tangganya.
Pada suatu hari, di kampungnya ada pertandingan turnamen bola volly yang di adakan oleh kelompok pemuda. Sepintas terbersit dalam hatinya untuk berjualan, karena waktu itupun dia sedang nganggur sudah beberapa hari belum ada orang yang mau mengguanakan jasa tenaganya sebagai pembantu rumah tangga. Tapi, diapun tidak tahu mau jualan apa nantinya.
Tiba hari H turnamen di laksanakan, dia pun pagi-pagi berangkat ke kedai untuk ngebon beberapa belanjaan yang akan dia masak untuk jualan nanti. Dengan bermodalkan 20.000 rupiah ( itupun masih hutang ), rupanya dia ingin jualan tahu campur. Setelah turnamen selesai, rupanya selesai pula barang2 dagangannya. Kemudian ibu itupun pulang dengan membawa segenggam uang ribuan hasil jualanya, dan peralatan masaknya.
Sesampainya di rumah, dia hitung uang itu dengan penuh kegembiraan, rasa gembira yang selama ini belum pernah dia rasakan dalam kehidupan rumah tangganya. Rupanya hasil jualan yang hanya sehari itu, dia mendapatkan uang 200.000. ibu itupun terheran-heran dengan uang itu, dia tak tahu apa yang akan dia lakukan dengan uang itu, karena selama ini belum pernah dia pegang uang sebanyak itu dalam sehari. matanya berkaca-kaca sebagai ungkapan rasa syukur yang tak bisa kita gambarkan.
Di hari-hari kemudian, akhirnya terbukalah keinginan dalam hati ibu ini, untuk berjualan kembali.  Kemudian dia membuka usaha di pinggir jalan dekat rumahnya. Alhamdulillah katanya, hasilnya masih lumayan di banding dengan hanya menjadi seorang pembantu yang serabutan. Hari demi hari dia lalui dengan senang hati, pagi-pagi dia harus sudah belanja kepasar untuk mempersiapkan usahanya, yang ibu ini di bantu oleh anak sulungnya yang hanya bisa tinggal di rumah bersama dengan ayahnya. Setiap pagi dia harus angkat meja ke jalan dan sore hari dia bawa kembali kerumah. Dia tidak jualan jika hari hujan.
Lewat beberapa bulan kemudian, dia ingin membuat warung kecil-kecilan di rumah, sehingga tidak begitu merepotkan, mengangkat meja ataupun bisa tetap jualan jika hari turun hujan. Alhamdullilah, semua itu telah di mudahkan oleh Allah SWT, sehingga dia bisa membeli warung bekas milik tetangganya. Dengan warung itulah ibu ini membuka usaha baru warung makan dengan makanan kasnya “ Tahu campur dan Tahu isi “.
Usaha ini mulai maju, karena selain harganya yang termasuk murah, rasanyapun lezat, di tambah dengan tahu isi buatan anak sulungnya yang  memiliki rasa dan ciri kas tersendiri di banding dengan tahu isi-tahu isi pada umumnya. Bahkan usaha inipun sudah mulai naik iklan di sebuah radio swasta di salatiga. Sehingga banyak dari mana –mana datang untuk memesan makanan  tahu campur atau tahu isinya, untuk pesta hajatan, pertemuan-pertemuan atau sekedar untuk di makan.
Barang siapa yang penasaran dengan makanan yang mempunyai cita  rasa yang kas lezatnya  ini, bisa datang langsung ke Warung tahu campur mbah dasiyem, atau mbah slamet yang beralamat di  dusun kaligintung RT 08 RW 02, desa karang duren, kecamatan tengaran, kab. Semarang. atau 081375007252 juga bisa di hubungi ke no : 081325496437 / 085325512614 / 
Selain kisah ini aku tulis, sebagai promosi buat orang-orang yang ingin merasakan tahu campur yang unik ini, dan di jamin pasti ketagihan hehehehe.......  maka  di balik kisah ini ada pembelajaran yang sangat berharga buat orang –orang yang ingin memotifasi diri untuk berkarir, tapi masih ragu-ragu untuk maju, bahkan sudah menyerah sebelum berusaha. Sehingga aku katakan  “Jangan katakan aku tidak bisa, sebelum mencoba; dan jangan katakan aku menyerah, sebelum berusaha".
Selamat mencoba dan berusaha, semoga berhasil dan sukses !

2 komentar:

  1. waaaaahhhh....ni bikin ngences aja... lg ngidam ni buk,, mau pesan ,,ditunggu yooo

    BalasHapus