Rabu, 23 Januari 2013

lembuuuuuuut kali.


Lembut
“ Lembut, begitula salah satu  sifat yang di sukai oleh semua orang. Baik yang  berperangai lembut maupun kasar. Semua suka sifat ini. Perkataan yang lembut akan terasa enak didengar,  akhlak  lembut akan lebih menyenangkan jika di lihat. Lembut bukan berarti lembek,.......
sikap yang lembek konotasinya negaif, tapi sikap yang lembut mengandung makna yang positif. Maka orang akan lebih menyukai sikap yang lembut dibanding dengan yang lembek.
                Begitu juga dakwah yang lembut, semua orang menyukai model  ini. Yang tua, muda, laki-laki, permpuan, dewasa maupun anak-anak. Dakwah yang lembut akan lebih mudah di terima. Karna, fitroh manusia suka akan kelembutan. Maka kita sebagai generasi pembawa manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah  sesuai dengan pemahaman dan pengamalan sahabat, lebih layak untuk membawa bendera kelembutan dalam dakwah ini, Baik perkataan maupun perbuatan. Makanya banyak perintah-perintah dalam Al Qur’an agar dakwah ini di sampaikan dengan penuh kelembutan. Diantaranya firman Allah Surat Al Baqoroh ayat : 83. 
Sementara, perangai kasar  dalam berdakwah, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, itu di benci oleh fitroh manusia, sekalipun mereka yang mempunyai perangai kasar itu sendiri. Tatkala kita ingin menyampaikan aqidah yang lurus, ibadah yang benar, jika di iringi dengan cara yang kasar maka orang-orang pun akan berlarian menjauhi dakwah ini. Allah berfirman dalam surat Ali Imron : 159, yang artinya : maka, di sebabkan dari rahmat Allahlah kamu bersikap lemah lembut terhadap mereka,sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar,tentunya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu.karena itu maafkanlah mereka,mohonkanlah ampun bagi mereka,dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Allah,sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.
                Akhirnya, kebenaran yang kita yakini ini justru malah ditolak dan dibenci oleh masyarakat akibat perangai yang kasar yang menjadi pilihan dalam metode dakwah ini.
                Selain itu, berdakwah juga harus dengan serangkaian kata-kata yang hikmah,atau bijaksana dan berfaidah. Ingat, rangkaian kata-kata yang di ucapkan itu akan menunjukkan jati diri orang  yang mengatakannya. Ucapan yang rangkaianya bagus, akan keluar dari orang yang jiwanya bagus, ucapan yang sembarangan akan keluar dari orang yang jiwanya serampangan. Sebagaimana orang arab mengatakan المرء بأصغريه القلب واللسان  yang artinya manusia itu di nilai dari dua sisi yang ada dalam dirinya yaitu hati dan lisan. Dalam berdakwah kata – kata yang hikmah memiliki pengaruh yang sangat besar.
                Sisi lain yang sangat di butuhkan dalam berdakwah adalah pemaaf. Berdakwah adalah pekerjaan berat, melarang perbuatan yang bertentangan dengan syari’at, walaupun di lakukan oleh kebanyakan orang, serta menganjurkan untuk mengamalkan amalan-amalan syari’at, sementara itu di tinggalkan oleh mereka. Tentunya, ini pasti akan menghadapi kendala yang sangat serius, ejekan, cacian, hujatan, sindiran, pengusiran, bahkan lebih besar dari itu. Maka orang yang berdakwah harus memiliki sifat pemaaf dan berhati lapang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar