Lembut
“ Lembut, begitula salah satu sifat yang di sukai oleh semua orang. Baik
yang berperangai lembut maupun kasar.
Semua suka sifat ini. Perkataan yang lembut akan terasa enak didengar, akhlak lembut akan lebih menyenangkan jika di lihat.
Lembut bukan berarti lembek,.......
sikap yang lembek konotasinya negaif, tapi sikap yang lembut mengandung makna yang positif. Maka orang akan lebih menyukai sikap yang lembut dibanding dengan yang lembek.
sikap yang lembek konotasinya negaif, tapi sikap yang lembut mengandung makna yang positif. Maka orang akan lebih menyukai sikap yang lembut dibanding dengan yang lembek.
Begitu
juga dakwah yang lembut, semua orang menyukai model ini. Yang tua, muda, laki-laki, permpuan,
dewasa maupun anak-anak. Dakwah yang lembut akan lebih mudah di terima. Karna,
fitroh manusia suka akan kelembutan. Maka kita sebagai generasi pembawa manhaj
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sesuai dengan
pemahaman dan pengamalan sahabat, lebih layak untuk membawa bendera kelembutan
dalam dakwah ini, Baik perkataan maupun perbuatan. Makanya banyak
perintah-perintah dalam Al Qur’an agar dakwah ini di sampaikan dengan penuh
kelembutan. Diantaranya firman Allah Surat Al Baqoroh ayat : 83.
Sementara, perangai kasar dalam berdakwah, baik dengan perkataan maupun
dengan perbuatan, itu di benci oleh fitroh manusia, sekalipun mereka yang mempunyai
perangai kasar itu sendiri. Tatkala kita ingin menyampaikan aqidah yang lurus,
ibadah yang benar, jika di iringi dengan cara yang kasar maka orang-orang pun
akan berlarian menjauhi dakwah ini. Allah berfirman dalam surat Ali Imron : 159,
yang artinya : maka, di sebabkan dari rahmat Allahlah kamu bersikap lemah lembut terhadap mereka,sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar,tentunya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu.karena itu maafkanlah mereka,mohonkanlah ampun bagi mereka,dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkalah kepada Allah,sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.
Akhirnya,
kebenaran yang kita yakini ini justru malah ditolak dan dibenci oleh masyarakat
akibat perangai yang kasar yang menjadi pilihan dalam metode dakwah ini.
Selain
itu, berdakwah juga harus dengan serangkaian kata-kata yang hikmah,atau
bijaksana dan berfaidah. Ingat, rangkaian kata-kata yang di ucapkan itu akan
menunjukkan jati diri orang yang
mengatakannya. Ucapan yang rangkaianya bagus, akan keluar dari orang yang
jiwanya bagus, ucapan yang sembarangan akan keluar dari orang yang jiwanya
serampangan. Sebagaimana orang arab mengatakan المرء
بأصغريه القلب واللسان yang artinya manusia itu di nilai dari dua
sisi yang ada dalam dirinya yaitu hati dan lisan. Dalam berdakwah kata – kata
yang hikmah memiliki pengaruh yang sangat besar.
Sisi
lain yang sangat di butuhkan dalam berdakwah adalah pemaaf. Berdakwah adalah
pekerjaan berat, melarang perbuatan yang bertentangan dengan syari’at, walaupun
di lakukan oleh kebanyakan orang, serta menganjurkan untuk mengamalkan
amalan-amalan syari’at, sementara itu di tinggalkan oleh mereka. Tentunya, ini
pasti akan menghadapi kendala yang sangat serius, ejekan, cacian, hujatan,
sindiran, pengusiran, bahkan lebih besar dari itu. Maka orang yang berdakwah
harus memiliki sifat pemaaf dan berhati lapang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar