Berangkat dari sebuah motifasi yang pernah aku tulis dalam" kisahku “ (Jangan katakan aku
tidak bisa, sebelum mencoba; dan jangan katakan aku menyerah, sebelum
berusaha).
Maka, disini
akan aku ceritakan kembali sebuah kisah seorang ibu-ibu.........
yang sebenarnya tidak berniat untuk menjadi seorang pengusaha,bahkan dia ragu-ragu untuk melangkah, tapi dengan tekadnya yang kuat akhirnya dia bisa membuka sebuah usaha yang cukup lumayan, padahal dia awali dari modal yang cukup pas-pasan.
yang sebenarnya tidak berniat untuk menjadi seorang pengusaha,bahkan dia ragu-ragu untuk melangkah, tapi dengan tekadnya yang kuat akhirnya dia bisa membuka sebuah usaha yang cukup lumayan, padahal dia awali dari modal yang cukup pas-pasan.
Dia adalah
seorang ibu rumah tangga yang miskin, suaminya seorang petani yang tak punya
sawah dan ladang. Dia seorang ibu rumah tangga yang tak punya keahlian,
kerjanya serabutan, dimana ada orang yang membutuhkan dia sering di panggil,
itupun tidak setiap hari. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya saja
dia harus selalu gali lobang sana sini.
Dia hanya merasa sedih dan pilu tatkala anak2nya
sudah kelaparan tapi tak ada nasi sepiringpun di rumahnya. Yang bisa dia lakukan,
kalau sudah terpaksa hanyalah mengambil isi perabotan rumah yang masih berharga
berupa piring, sendok, maupun gelas, untuk di tukar dengan beras lalu di masak. barulah mereka
bisa makan. Sementara gaji dari pembantu rumah tangga yang ia lakukan masih
sangat-sangat kurang, ia hanya bisa mendapatkan uang yang kurang lebihnya Rp.
50.000-70.000 seminggu, itupun kalau ada yang manggil untuk kerja.
Suaminya
yang seorang petani, tapi tak punya sawah dan ladangpun juga tak bisa
memberikan kontribusi yang banyak untuk kebahagiaan keluarganya. Dia juga hanya
seorang buruh serabutan, jika ada yanag membutuhkan, baru ia di panggil. Dan
gaji seorang buruh dan pembantu rumah tangga juga tidak seperti gaji seorang
pejabat yang terkadang mereka mengadakan rapat yang ada anggarannya kusus buat mereka. Apalagi gaji bulanannya.
Sebenarnya ,
sudah ada beberapa saran agar ibu ini buka peluang usaha, berupa jualan
kecil-kecilan di rumah. Tapi itulah, jika memang tidak ada jiwa dagang dalam dirinya, beribu 2 alasan dia katakan,
yang katanya tak ada modal, sudah banyak yang jualan, tak ada untungnya, mau
jualan apa, dan seabrek alasan untuk menghindari dari menjadi seorang
pengusaha. Dia pun masih mengandalkan kehidupan seperti semula, yaitu
bergantung dengan orang yang mau memanggilnya untuk mencuci, maupun pekerjaan rumah
tangga lainya. Hal itu dia hadapi berpuluh-puluh tahun dalam kehidupan rumah
tangganya.
Pada suatu
hari, di kampungnya ada pertandingan turnamen bola volly yang di adakan oleh
kelompok pemuda. Sepintas terbersit dalam hatinya untuk berjualan, karena waktu
itupun dia sedang nganggur sudah beberapa hari belum ada orang yang mau
mengguanakan jasa tenaganya sebagai pembantu rumah tangga. Tapi, diapun tidak
tahu mau jualan apa nantinya.
Tiba hari H
turnamen di laksanakan, dia pun pagi-pagi berangkat ke kedai untuk ngebon beberapa
belanjaan yang akan dia masak untuk jualan nanti. Dengan bermodalkan 20.000
rupiah ( itupun masih hutang ), rupanya dia ingin jualan tahu campur. Setelah
turnamen selesai, rupanya selesai pula barang2 dagangannya. Kemudian ibu itupun
pulang dengan membawa segenggam uang ribuan hasil jualanya, dan peralatan
masaknya.
Sesampainya
di rumah, dia hitung uang itu dengan penuh kegembiraan, rasa gembira yang
selama ini belum pernah dia rasakan dalam kehidupan rumah tangganya. Rupanya
hasil jualan yang hanya sehari itu, dia mendapatkan uang 200.000. ibu itupun
terheran-heran dengan uang itu, dia tak tahu apa yang akan dia lakukan dengan
uang itu, karena selama ini belum pernah dia pegang uang sebanyak itu dalam
sehari. matanya berkaca-kaca sebagai ungkapan rasa syukur yang tak bisa kita gambarkan.
Di hari-hari
kemudian, akhirnya terbukalah keinginan dalam hati ibu ini, untuk berjualan
kembali. Kemudian dia membuka usaha di
pinggir jalan dekat rumahnya. Alhamdulillah katanya, hasilnya masih lumayan di
banding dengan hanya menjadi seorang pembantu yang serabutan. Hari demi hari
dia lalui dengan senang hati, pagi-pagi dia harus sudah belanja kepasar untuk
mempersiapkan usahanya, yang ibu ini di bantu oleh anak sulungnya yang hanya
bisa tinggal di rumah bersama dengan ayahnya. Setiap pagi dia harus angkat meja
ke jalan dan sore hari dia bawa kembali kerumah. Dia tidak jualan jika hari
hujan.
Lewat
beberapa bulan kemudian, dia ingin membuat warung kecil-kecilan di rumah,
sehingga tidak begitu merepotkan, mengangkat meja ataupun bisa tetap jualan
jika hari turun hujan. Alhamdullilah, semua itu telah di mudahkan oleh Allah
SWT, sehingga dia bisa membeli warung bekas milik tetangganya. Dengan warung
itulah ibu ini membuka usaha baru warung makan dengan makanan kasnya “ Tahu
campur dan Tahu isi “.
Usaha ini
mulai maju, karena selain harganya yang termasuk murah, rasanyapun lezat, di
tambah dengan tahu isi buatan anak sulungnya yang memiliki rasa dan ciri kas tersendiri di
banding dengan tahu isi-tahu isi pada umumnya. Bahkan usaha inipun sudah mulai
naik iklan di sebuah radio swasta di salatiga. Sehingga banyak dari mana –mana
datang untuk memesan makanan tahu campur
atau tahu isinya, untuk pesta hajatan, pertemuan-pertemuan atau sekedar untuk
di makan.
Barang siapa
yang penasaran dengan makanan yang mempunyai cita rasa yang kas lezatnya ini, bisa datang langsung ke Warung tahu
campur mbah dasiyem, atau mbah
slamet yang beralamat di dusun
kaligintung RT 08 RW 02, desa karang duren, kecamatan tengaran, kab. Semarang. atau 081375007252 juga bisa di hubungi ke no : 081325496437 / 085325512614 /
Selain kisah ini aku tulis, sebagai promosi
buat orang-orang yang ingin merasakan tahu campur yang unik ini, dan di jamin pasti ketagihan hehehehe....... maka di balik kisah ini ada pembelajaran yang
sangat berharga buat orang –orang yang ingin memotifasi diri untuk berkarir,
tapi masih ragu-ragu untuk maju, bahkan sudah menyerah sebelum berusaha. Sehingga aku katakan “Jangan katakan aku
tidak bisa, sebelum mencoba; dan jangan katakan aku menyerah, sebelum
berusaha".
Selamat
mencoba dan berusaha, semoga berhasil dan sukses !
Boleh pesan kah ?
BalasHapuswaaaaahhhh....ni bikin ngences aja... lg ngidam ni buk,, mau pesan ,,ditunggu yooo
BalasHapus