Jumat, 09 Januari 2015

Berhati-hatilah ketika towaf di sisi ka'bah

Berhati-hatilah ketika towaf di sisi ka'bah


Kali ini saya akan berbagi cerita sama teman-teman yang mau mampir di blog saya ini, agar berhati-hati ketika suatu saat nanti Allah mudahkan untuk menunaikan umroh atau melaksanakan ibadah haji.
Alhamdulillah, pada tanggal 24 desember 2014 kemarin Allah mudahkan saya untuk menjalankan ibadah umroh ke Baitul Haram, bergabung dengan Primula Travel & Tours PTE LTD yang bekerja sama dengan Radio Hang 106 FM Batam. Kami berangkat bersama 80 orang di bagi menjadi dua kelompok dengan rute Batam Center- Singapura-Banglades-Jeddah dan baliknya Jeddah- Banglades- Singapura-Batam Center.

Program kami selama 11 ( sebelas ) hari, dengan perincian 4 hari perjalanan pulang pergi, 3 ( tiga ) hari di Madinah dan 4 ( empat ) hari di Mekkah. Ketika kami sudah menghabiskan waktu selama 3 hari di kota Nabi, dengan  berpakaian ihrom  maka kami beranjak menuju miqot  yaitu Bir ‘Ali yang berjarak kurang lebih 11 km dari Madinah kemudian langsung menuju mekkah.

Tiba di mekkah jam 08.00 malam waktu setempat. Setelah pembagian kamar dan kunci, Pembimbing mempersilahkan kami untuk istirahat sebentar melepas lelah. Sekitar jam 01.00  dini hari kami berangkat bersama-sama untuk towaf, sa’I serta sekaligus tahallul. Setelah itu waktu bebas untuk beribadah masing-masing di Masjidil Haram atau hanya sekedar shoping. Tapi kalau belanja, kususnya belanja kurma kering  di Madinah harganya lebih murah di banding di Makkah. Adapun kalau mau belanja kurma basah yang baru saja di petik dari tangkainya di Masjid quba lebih murah. Mungkin anda akan di ajak jalan-jalan ke kebun kurma, harga di kebun kurma lebih mahal di banding dengan di Madinah atau di Masjid Quba. Anda tidak usah kuatir untuk belanja karena para penjual bisa berbahasa Indonesia, karena di tanah suci jama’ah Indonesia sudah terkenal dengan suka belanja.

Di hari-hari berikutnya ketika saya sedang asyik makan sambil ngobrol bersama teman-teman, ada yang bercerita bahwa dia bisa mencium hajar aswad atas bantuan orang. Namun, dia minta imbalan setelahnya. Pada awalnya, orang yang sok pura-pura membantu itu minta imbalan 1000 real Saudi atau berkisar 3 juta lebih. Terang saja….. teman  saya kaget, katanya di bantu kok minta imbalan, seribu real lagi. Tapi karena orang yang membantu tadi memaksa minta imbalan akhirnya ia berikan 250 real itupun sebenarnya kurang  katanya.

Saya jadi ingat sewaktu dalam perjalanan dari Madinah ke Mekkah. Salah seorang teman saya bercerita di dalam bis mengingatkan kami semua tentang hal ini. Dulu dia sewaktu umroh pertama pernah kena jebakan perampok macam ini. Bahkan karena uang yang di inginkan kurang ATM nya pun juga mau di mintanya. Hati ini terasa kesal, “ kok tega ya…. Di sisi ka’bah, pura-pura towaf, ternyata perampok dan penipu. Padahal mereka sesuku dan setanah air, muka mereka juga muka-muka Indonesia tapi kok tega ya…. Rasanya hati ini nggak habis pikir.

Di hari berikutnya, saya melaksanakan towaf sendirian. Di saat sedang asyik-asyiknya melaksanakan ibadah ini, tiba –tiba ada seseorang yang bertanya “ sudah cium hajar aswad ? “. Maka langsung saya jawab , “ sudah “, karena memang saya sudah berhasil menciumnya ketika towaf qudum . setelah beberapa saat saya baru ingat beberapa cerita teman yang kena kompas dengan modus ini. Setelah putaran berikutnya, saya di Tanya lagi… “ sudah cium hajar aswad ? “   dengan menahan rasa jengkel dalam hati saya katakan “ sudah, kenapa emangnya ? “ dengan cepat dia menjawab “ mau kubantu “. Akupun langsung menyanggahnya “ mau membantu apa mau minta duit ? “ karena orang itu tidak mengira saya akan membantah seperti itu, dia terdiam sesaat. Kemudian tersenyum dan langsung mengatakan “ sodaqoh-sodaqoh “. Dalam hati saya membantah sendiri “ itu namanya merampok bukan minta sedekah “, dan hampir saja keceplosan ke mulut kalau bukan saja ingat sedang di samping ka’bah, towaf, dan larangan saling berbantah-bantahan.

Maka ketika suatu saat nanti,   Allah mudahkan kepada anda untuk melaksanakan ibadah umroh atau ibadah haji, berhatilah-hatilah ketika towaf di ka’bah. Ingat!!! Sasaran mereka adalah orang-orang Indonesia karena bahasanya sama. Jangan mudah terbujuk rayu untuk menerima bantuan ketika ingin mencium hajar aswad. Mencium hajar aswad sunnah hukumnya, dan ibadah haji maupun umroh tetap sah walaupun tidak mencium hajar aswad. Saya doakan semoga umroh anda menjadi umroh yang berkah, dan haji anda menjadi haji yang mabrur. Dan mari kita doakan semoga para komplotan itu mendapat hidayah dan segera bertaubat. Amiiiinnnn…

3 komentar:

  1. Subhanallah.. baarakallahu fiikum ustad..

    Senangnya ya bisa umrah.. semoga bisa segera menyusul.. aamiin :)

    BalasHapus
  2. Jazaakallahu khoiron Ustadz atas informasinya yang sangat penting ini

    BalasHapus