Jangan
Tinggalkan Kami
Dengan kehadiranmu semua
menjadi berubah, kamulah yang membangkitkan
kami setelah kami loyo, kamulah yang membangunkan kami dari tidur
yang berkepanjangan. Kamulah yang
mendobrak kami dari ketidak berdayaan.
kamulah yang menginspirasi kami untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami. Kawan,
kamulah yang selalu bisa melakukan sesuatu yang kami tidak bisa melakukannya.
Teman – teman sangat senang , gembira bersamamu. Kawan,
dirimu telah menyatu dalam diri kami, kita selalu bersama. Sedih, menangis,
tersenyum, tertawa, bekerja, olahraga, sholat , makan, tidur, semua kita bersama. Ya, bersama sahabat-sahabatmu.
Aku yakin kawan, perasaan itu juga di
rasakan oleh murid-muridmu. Kedekatanmu dengan mereka, sebagai pengganti obat kerinduan terhadap orang tua mereka. kamu ibarat bapak
sekaligus menjadi abang-buat mereka. Mengajari , membimbing ,
menasehati , memperhatikan mereka. Bahkan kedekatanmu dengan mereka bisa
kami katakan melebihi kedekatan mereka dengan orang tuanya.
Kawan, kami sadar kamu
masih muda. Langkahmu masih panjang, Tapi
ingat , rasanya hati ini berat jika kamu harus meninggalkan kami. Rencana untuk
menggapai mimpi-mimpimu sungguh mengagetkan hati kami. Kami hanya bisa meng -
andai-andai, jika mimpi-mimpimu itu ada di sekitar kami, Sehingga kamu tidak harus
pergi jauh meninggalkan kami. Kami juga yakin jika murid-muridmu mendengar akan
kepergianmu, mereka pasti akan sedih dan menangis. Mereka akan kehilangan sosok seorang bapak,
abang, pembimbing, bahkan orang yang
telah melekat dalam jiwa mereka.
Kawan, kamu pernah berkata
“ sahabat itu adalah air, meskipun emas lebih berharga dari air, tapi faktanya
manusia lebih membutuhkan air dari pada emas”. kamu telah membuktikan ucapanmu kepada kami
kawan; bahwa kebutuhan kami kepadamu
sebagai seorang sahabat lebih besar di banding kebutuhan kami dengan
emas yang mahal . Sungguh kami
membutuhkanmu, bukan emas itu.
Walaupun begitu, kami juga tidak kuasa untuk membendung keinginanmu dalam menggapai mimpi-mimpi ,
karena hasrat itu bagaikan air. Jika
jalan yang satu di tutup, ia akan mengalir melalui jalan yang lain. Maka, Tiada kata yang bisa kami ucapkan
untuk mengiringi langkahmu, kecuali seuntai doa “ Semoga engkau berhasil
mewujudkan mimpi-mimpi itu “.
Selamat jalan kawan,
selamat tinggal Iwan Halim, semoga kamu bisa tersenyum di sana lalu bersyukur kepada Allah.
“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”
“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”
kunjungan perdana :)
BalasHapusSahabatnya pergi kmn mas?
Mau mengejar mimpi-mimpinya...........
HapusSemoga sahabat mas Said berhasil meraih yang dicita2kan.
BalasHapusAmiiiiiin.....
Hapus