OREO
“
Beginilah nasibnnya punya istri bawel, cerewet, suka ngomel , ngambek , dan terlambat sedikit kena repet“, kata Parto. Tapi, biarpun begitu dia tetap sayang sama
istrinya . "Memang sih waktu untuk keluarga saya tidak seperti pekerja pabrik,
sampai di rumah terus istirahat bersama keluarga. Kalo saya banyak acara;" tambahnya.
Parto memang
tipe orang yang hiperaktif alias tidak suka diam, kalau tidak ada kegiatan
kepalanya pusing. Makanya dia telah menyusun jadwal kusus untuk acara kegiatan
mingguan. seperti olahraga, jadwal bersama bapak-bapak di kampung, plus ada
jadwal kusus yang tidak bisa di ganggu gugat untuk bercengkerama bersama keluarga. Jalan-jalan maupun ke tempat mertuanya pun tidak luput dari scedul jadwalnya.
" To ,
jalan – jalan ke Pantai SB yuk" , kata Suyatno pada suatu hari sepulang dari kerja. "Ya, ya,
ayuk !" kata Parto dengan senang, mengiyakan. Merekapun langsung tancap gas
pergi berdua ke Pantai SB untuk refresing. Sesampainya di sana, mereka
duduk-duduk di kursi panjang di bawah pohon sawit sambil menikmati suasana
angin yang berhembus sepoi-sepoi dan suara gemercik air yang mengalir di hadapan
mereka.
Di tengah-tengah
asyiknya mereka menikmati suasana indahnya pantai tersebut, terlintas dalam benak parto ekspresi wajah
istrinya jika dia terlambat pulang. "Waaah, bisa kena repet seribukali nih
nanti, apalagi kalau dia tau saya pergi ke Pantai SB, waduuuh berabe deh, bisa
pecah gelas-gelas dan piring-piring dirumah," tandasnya. Nah, tatkala mata Parto secara
tidak langsung melihat sebungkus roti “ OREO “ yang di tinggal pemiliknya di
atas kursi panjang di sampingnya, munculah akal bulus parto.
Benar saja,
setiba di rumah parto langsung di sambut dengan warna wajah yang hampir gosong
kebakaran,rambut menguning mata memerah, tangan kanan pegang sapu tangan kiri
pegang baskom, sepatu highheelsnya juga sudah siap megeluarkan jurus tendangan maut. Tapi, rupanya parto telah
menyiapkan jurus yang lebih hebat lagi, jurus salju yang bisa mematikan
panasnya aftur yang tersambar api. Dengan wajah mesam-mesem, mulut komat kamit
membaca mantra, kaki pasang kuda-kuda tangan pegang “ OREO “ , maka wajah istri parto yang hampir
meledak kepanasan langsung pucat membeku kena jurusnya. Itulah kelemahan
pendekar wanita si istri parto ini, jangan nampak OREO, jika nampak dia
langsung lemes mes mes mes. Hahahaha wah hebat juga jurus parto ya!!!!!!. Akhirnya
perang dunia ke tiga antara dua negara adidaya yang hampir pecah bisa di redam.
Amaaaaaan , kata negara-negara tetangga.
Sehari
kemudian, setelah suasana menjadi tenang, istrinya yang sudah klepek-klepek
terhadap rayuan parto, baru di bilang bahwa “ OREO “ yang di makan kemarin itu adalah “
OREO “ temuan di Pantai SB. Spontan, perang dunia ke 3 langsung pecah. Cuma,
karena senjata AK 74 tidak di tangan kanannya, sangkur juga tidak di tangan
kirinya, akhirnya istri Parto pakai jurus cubit mencubit , dada Partopun merah-merah. Tak kuat dengan serangan yang
bertubi-tubi, Parto langsung mengeluarkan jurus langkah seribu sambil
cekikikan.
Ijin ngasih kritik ya... :D
BalasHapusBingung bacanya... :(
Agak berantakan gitu. Kok gak ada tanda kutip pada bagian percakapan.
makasih kakak kritiknya entar di edit lagi......
Hapuscekikian baca cerita ini..meski ada beberapa kalimat yang diulang-ulang ya pakk..eh iya bapak pememang lomba ungkapkan cintamu ya..selamat ya pakk...semoga keluarga senantiasa dalam keberkahan
BalasHapusmakasih ucapan selamatnya, kritiknya sangat berharga buat Said Ali
Hapus