Tanjung Pinang
Ini di mulai
sekitar sebulan yang lalu, ketika datang kesempatan untuk jalan-jalan ke Tanjung
Pinang, ibu kota Propinsi Kepulauan Riau . Karena saya tinggal di Batam, hanya
butuh 40 menit untuk sampai di kota ini dengan kapal verri.
Tiba di
pelabuhan jam 17.00. Pak Yahya sudah menunggu sejak setengah jam yang lalu
nampak mulai senyam senyum. Beliau
adalah sosok orang yang ceria dan lembut ,makanya kami langsung akrab walaupun
kami baru pertama kali bertemu. Sambil menyusuri jalan2 kota, kami sempat
mampir di bakery holland untuk cari cemilan di penginapan nanti.
Orang-orang bilang “Tanjung
pinang itu sempit “. Tapi, menurut saya
walaupun sempit namun indah dan bersih. Wajar kalau kota ini selalu mendapat ‘ adipura
‘ berturut-turut. Jalur-jalur yang sempit itu menjadi indah karena di hiasi
oleh pohon-pohon yang rindang,pantai-pantai, dan hembusan angin sepoi-sepoi. Disitulah
keunikan yang bisa saya tangkap dari kota ini sehingga mengingatkanku ke kota Salatiga
Jawa Tengah yang sudah sepuluh tahunan saya tinggalkan.
Namun saya
mohon maaf sama teman-teman yang sempat membaca tulisan ini, tidak ada kenangan
gambar foto yang bisa aku tempelkan karena waktu yang singkat di tambah kamera yang
di gondol maling belum juga tergantikan. HP nokia terbaru tahun 1999 kameranya
tidak mau nempel hehe.... ( teplak ! ).
Jadi mungkin
lain kali kalau Allah ta’ala memberikan kesempatan untuk jalan – jalan kesana
lagi, insyaAllah saya bawakan oleh-oleh foto sebagai kenang-kenangan yang bisa
di lihat dan di rasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar