SAKSI BISU ( bagian pertama ).
Di kala
itu, dia hanya bisa duduk bersimpuh di samping kelas,sambil menangis memikirkan
nasib dirinya yang gak seperti mereka. Ya, teman-temannya yang sedang asyik mendengarkan
petunjuk guru sebelum mulai ujian. Dia hanya bisa mendengar sayup-sayup suara itu dari luar
samping jendela kelas, di saksikan oleh dinding-dinding di sekitarnya yang seakan-akan ikut merasakan kesedihan yang dia rasakan.
Pohon-pohon
yang berdiri tegak di halaman sekolah itu, melambai-lambaikan tangannya kekanan dan ke
kiri, memanggil - manggil sambil menari menghibur hati. Rupanya pohon-pohon itu juga
ikut merasakan apa yang dia rasakan ,tatkala duduk menyendiri merenungi
nasibnya seorang diri.
Pensil yang
di tanganya, juga tak kuasa dia gerakkan, sementara buku tulis yang dia bawa
dari rumah itu sebagianya basah dengan butiran
– butiran air mata yang jatuh tanpa terasa. Seragam merah putih yang sudah
usang, sepatunya yang mirip buaya kelaparan, mulutnya siap melahap setiap mangsa yang lalu lalang mendekatinya, lengkap dengan kaos
kakinya yang di beli sekitar dua tahunan
yang lalu, juga tak bisa berbuat banyak untuk membantu masalahnya.
Bersambung..........
coba saya tebak,
BalasHapusseorang anak yang tidak bisa mengikuti ujian sekloah karena belum bayar SPP... hehehe
hehehehe udah sering ikutan kuis bang ya....
Hapus😭😭😭
BalasHapus